Sabtu, 03 November 2018

Kesehatan Kerja bagi Pekerja di Bidang Informatika

Gambar terkait

Pengertian Kesehatan Kerja
  • Penyerasian antara kapasitas kerja, beban, dan lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan diri sendiri maupun masyarakat disekitarnya, agar diperoleh produktifitas yang optimal.
  • Bentuk dari jaminan kesehatan yang bertujuan agar pekerja memperoleh derajat kesehatan yang tinggi baik fisik, mental, maupun sosial dengan usaha-usaha preventif dan kuratif terhadap penyakit atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor-faktor pekerjaan.
Tujuan Kesehatan Kerja
  1. Memelihara dan meningkatkan kesehatan kerja masyarakat.
  2. Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan aman.
  3. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas pekerja.
  4. Mencegah timbulnya gangguan kesehatan.
  5. Untuk perlindungan bagi masyarakat sekitar dari bahaya pencemaran yang ditimbulkan tempat kerja.
  6. Memelihara dan meningkatkan kesehatan dan gizi pekerja.
  7. Menempatkan dan memelihara pekerja di suatu lingkungan kerja.
  8. Memberi perlindungan pekerja.
Komponen Utama Kesehatan Kerja
  1. Kapasitas Kerja (Kemampuan pekerja untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan baik pada suatu tempat kerja dan dalam waktu tertentu. Kapasitas kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain usia, keterampilan, status kesehatan, dan jenis kelamin).
  2. Beban Kerja (Suatu tekanan / beban yang dihadapi oleh pekerja yang berkaitan dengan beban fisik, dan mental yang harus dipikul oleh pekerja untuk menyelesaikan suatu pekerjaan).
  3. Lingkungan Kerja (Tempat dimana pekerja melakukan aktifitas kerjanya yang disertai kondisi keadaan tempat kerja yang sewaktu-waktu dapat mempengaruhi pekerja. Terdapat kondisi lingkungan kerja diantaranya : berdebu, panas, polusi udara / kebisingan, bau, dan radiasi).
Komponen Utama dalam Kesehatan Kerja yang harus dicapai oleh Pekerja di Bidang Informatika
  1. Kapasitas Kerja

  2. Bagi pekerja bidang informatika haruslah memenuhi beberapa faktor kapasitas kerja diantaranya seperti usia, keterampilan, status kesehatan, dan jenis kelamin. Pertama usia, merupakan penentu untuk menentukan berapa lama / berapa jam bekerja dalam seharinya untuk melakukan pekerjaannya seperti mengerjakan program, penginstalan software, dll. Semakin muda usia pekerja maka dapat bekerja dengan waktu cukup lama dalam sehari. 
  3. Kedua keterampilan, merupakan suatu keahlian / skill yang dimiliki pekerja yang nantinya menentukan cepat atau tidaknya selesai suatu pekerjaan yang dihadapi oleh pekerja bidang informatika. Semakin baiknya ketrampilan dan pengalaman yang dimili maka semakin cepat pekerjaannya. 
  4. Ketiga status kesehatan, yaitu suatu keadaan / kondisi yang menyatakan apakah pekerja dalam kondisi sehat atau tidak. Status kesehatan dapat melihat kinerja pekerja apakah tampak cepat atau lambat. Keempat jenis kelamin, merupakan hal yang membedakan pekerja apakah laki-laki atau perempuan. Pekerja bidang informatika laki-laki memiliki tenaga yang lebih sehingga produktivitas kerjanya sangat baik dan tahan dalam bekerja dengan waktu yang cukup lama. Sedangkan pekerja bidang informatika perempuan, tenaganya mungkin tidaklah sebesar pekerja laki-laki tetapi tidak menutup kemungkinan memiliki tenaga yang sama.

  5. Beban Kerja
  6. Ditinjau dari beban fisik, seorang pekerja di bidang informatika haruslah memiliki waktu istirahat yang cukup karena saat ditempat keja hampir seharian duduk dan mengoperasikan untuk melakukan pemrograman, menganalisis sistem, dan sebagainya. Jika kurang istirahat maka pekerja tersebut akan mengalami kelelahan punggung, mata akan memerah karena sering melihat layar komputer, dan jari tangan yang lelah.

  7. Lingkungan Kerja
  8. Bagi pekerja di bidang informatika lingkungan kerjanya haruslah memiliki kondisi yang tidak panas, tidak ada kebisingan, tidak berdebu, ruangan yang bersih, dan tidak ada bau yang menyengat dalam ruangan. Jika hal itu terpenuhi maka pekerja tersebut akan bisa fokus dan lancar menyelesaikan pekerjaannya dikomputer tanpa adanya hambatan dan gangguan di lingkungan kerjanya.
Kondisi Pekerja di Bidang Informatika  yang harus Terpenuhi
          Kondisi pekerja di bidang informatika harus memiliki kesehatan dan kebugaran yang baik seperti menjaga kesehatan kondisi mata, mengatur istiraha yang benar. Selain itu, pikiran dan mental pekerja harus fresh dan tenang. Jika semua kondisi tersebut terpenuhi maka pekerja itu akan memiliki kinerja dan produktivitas kerja yang baik sehingga dapat menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu serta siap menghadapi tekanan saat bekerja.

Gizi Pekerja
          Asupan gizi sangat penting bagi pekerja diantaranya harus sering memakan buah, sayur, susu, ikan, serta asupan karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, dan protein yang cukup. Untuk pekerja di bidang informatika harus lebih sering memakan buah dan sayur yang banyak mengandung vitamin A agar kesehatan matanya tetap terjaga dalam mengoperasikan komputer.

Jumat, 12 Oktober 2018

K3 dalam Sisi Bencana (Gempa Bumi)

K3 Bencana (Gempa Bumi)

  • Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh  alam dan/atau faktor non alam maupun manusia, yang mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. (UU no. 24 th 2007).
  • Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.
  • Gempa bumi adalah salah satu bencana alam yang diakibatkan oleh pergerakan kerak bumi yang menyebabkan banyaknya bangunan yang runtuh yang mengakibatkan munculnya korban jiwa. Kekuatan gempa bumi biasanya diukur menggunakan seismograf dan menggunakan Skala Richter sebagai ukurannya.

Sifat-Sifat Gempa Bumi
  1. Global. Secara geografis, distribusinya terstruktur terdapat daerah gempa bumi atau dengan gempa bumi yang besar. 
  2. Melepaskan energi yang juga sangat besar. Pelepasan energi dapat terjadi di dataran maupun juga di lautan, pelepasan energi yang terjadi di lautan dapat menyebabkan tsunami. 
  3. Datang secara berkelompok baik terhadap waktu maupun juga dengan ruang.



Dampak Gempa Bumi

Dampak Positif :
  1. Gempa tektonik dapat digunakan untuk mengetahui jenis mineral yang ada di bumi dan untuk mengetahui struktur lapisan kulit bumi.
  2. Gempa dapat digunakan untuk menentukan jenis konstruksi bangunan.
  3. Tektonisme akan membentuk relief bumi yang baru dan dapat mengangkat mineral tambang ke permukaan bumi.
  4. Vulkanisme dapat menghasilkan bahan bangunan seperti batu, pasir dan sebagainya.
  5. Vulkanisme dapat menghasilkan tanah vulkanis yang subur untuk berbagai macam tanaman.
Dampak Negatif :

  1. Bangunan banyak yang hancur atau roboh.
  2. Tanah longsor akibat goncangan.
  3. Menyebabkan kemiskinan, kelaparan, penyakit, dan jatuhnya korban jiwa.
  4. Permukaan tanah menjadi merekat, retak dan jalan menjadi putus.
  5. Banjir karena rusaknya tanggul.
  6. Gempa dasar laut dapat menyebabkan tsunami.

Jenis-Jenis Gempa Bumi
  1. Gempa tektonik : Gempa yang disebakan oleh pergeseran kulit bumi secara tiba-tiba di dalam bumi.
  2. Gempa vulkanik : Gempa yang disebabkan akibat aktivitas magma dalam gunung berapi.
  3. Gempa runtuhan : Gempa yang disebabkan akibat peristiwa runtuhnya tanah atau batuan karena pengaruh kondisi yang curam atau struktur yang rapuh.
  4. Gempa tumbukan : Gempa yang terjadi akibat tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke permukaan bumi.
  5. Gempa buatan : Gempa yang terjadi akibat perbuatan manusia baik sengaja maupun tidak disengaja.

Peran K3 dalam Sisi Kebencanaan
K3 sangat berperan dalam memberikan pemahaman terkait antisipasi saat bencana terjadi agar semua orang tahu apa yang harus dilakukan ketikan bencana melanda. Seperti contohnya bencana gempa bumi, dengan K3 kita dapat mempersiapkan langkah-langkah yang tepat sebelum, saat, dan sesudah terjadi gempa bumi. Berikut ini akan disebutkan beberapa langkah-langkah antisipasi bencana gempa bumi :

Sebelum Terjadinya Gempa Bumi 
  1. Memastikan bahwa struktur dan letak dari rumah anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa bumi (longsor). 
  2. Mengevaluasi dan merenovasi ulang struktur bangunan anda agar terhindar bahaya gempa bumi.
  3. Mengenali lingkungan dari tempat anda bekerja dan tinggal. 
  4. Memperhatikan letak pintu, tangga darurat, dan tempat paling aman untuk berlindung ketika terjadi suatu gempa bumi saat berada ditempat kerja. 
  5. Belajar melakukan P3K.
  6. Penyebab yang paling besar adalah atur benda berat pada bagian bawah, cek kestabilan benda saat jatuh.
  7. Menyiapkan kotak P3K.
  8. Membuat bangunan yang tahan gempa. 
  9. Jangan panik.
  10. Mengamati tanda-tanda gempa.
Saat Terjadi Gempa Bumi
  1. Lindungi kepala dan badan dari reruntuhan bangunan
  2. Mencari tempat paling aman 
  3. Berlari keluar ketika masih bisa. 
  4. Ketika diluar bangunan hindari gedung, tiang listrik dan pohon dll. Kemudian perhatikan tempat anda berpijak dan hindari retakan tanah. 
  5. Jika mengendari mobil, segera keluar, turun dan menjauh dari mobil. Kemudian perhatikan tempat berpijak. Hindari berada di dekat pantai. Hindari daerah pegunungan yang mungkin dapat terjadi longsor. 
Sesudah Terjadi Gempa Bumi
  1. Jika berada dalam bangunan segera keluar dan Periksa lingkungan sekitar. Jangan gunakan lift. Periksa ada yang terluka atau tidak. Telpon atau minta pertolongan.

Bentuk Penerapan Upaya Penanggulangan Keadaan Darurat Bencana
  • Pencegahan
  1. Penerapan UU Keselamatan Kerja No. 1 tahun 1970
  2. Penerapan aturan, norma, prosedur dan instruksi K3 dalam Setiap kegiatan operasional
  3. Melakukan identifikasi bahaya, penilaian / pengukuran resiko
  4. Melakukan inspeksi dan pemeliharaan peralatan operasi
  5. Pengukuran dan pemantauan
  6. Latihan tanggap darurat bencana
  7. Penerapan sistem manajemen seperti : Permenaker 05 tahun 1996 tentang SMK3, ISO 1401, Responsible Care, ISPS Code.
  • Kesiapsiagaan
  1. Pembuatan prosedur dan pembentukan organisasi tanggap darurat
  2. Pembentukan tim penyelamat
  3. Pemasangan alarm saat terjadi bencana
  4. Pengadaan alat komunikasi dan pembuatan prosedur komunikasi
  • Kesigapan
  1. Evakuasi korban
  2. Tindakan medis
  3. Penyelamatan aset (perusahaana) jika memungkinkan
  • Rehabilitasi dan Rekonstruksi
  1. Pengobatan dan perawatan korban
  2. Perbaikan dan pembangunan kembali sarana prasarana dan fasilitas umum yang rusak

Sarana dan Kelengkapan Gedung yang harus ada saat Terjadi Bencana
  • Emergency Exit / Pintu Darurat
  1. Peta jalur emergency exit ditempatkan disetiap lantai, ruangan dan tempat-tempat khusus termasuk assembly point dan sarana emergency.
  2. Jalur evakuasi harus bebas dari benda yang bisa menghambat proses evakuasi.
  3. Jalur evakuasi harus cukup (jumlah & ukuran) untuk mengeluarkan orang.
  4. Jalur evakuasi harus bebas dari benda yang mudah terbakar atau barang berbahaya lainnya.
  5. Pintu emergency harus membuka keluar dan harus selalu siap digunakan.
  6. Terdapat petunjuk arah evakuasi yang harus terlihat jelas pada waktu keadaan gelap.

  • Sistem Alarm
  1. Terdapat sistem peringatan dini jika terjadi kondisi darurat.
  2. Alarm sistem dipelihara dan diuji secara periodik.
  3. Power untuk alarm selalu tersedia pada saat emergency
  4. Bunyi alarm dibedakan untuk masing-masing kondisi (darurat, evakuasi, aman dll).
  5. Bunyi dan jenis alarm dimengerti oleh seluruh orang.
  • Alat Komunikasi dan Transportasi
  1. Diperlukan alat komunikasi yang bisa selalu digunakan dalam berbagai kondisi jika terjadi keadaan darurat.
  2. Sistem komunikasi bebas dari pemakaian luar sehingga proses penanggulangan termasuk evakuasi berjalan lancar
  3. Sarana transportasi harus tersedia dan cukup untuk melakukan evakuasi seluruh orang.
  4. Jalur transportasi diamankan dari hambatan.

Perundangan Mengenai Bencana
  1. UU no. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
  2. PP no. 21 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana. PP ini memuat antara lain : kriteria bencana, perencanaan manajemen bencana, identifikasi resiko bencana dan analisa penyebab resiko bencana.
  3. PP no. 22 tahun 2008 tentang Pendanaan dan pengelolaan bantuan bencana.
  4. Peraturan Presiden no. 8 tahun 2008 tentang Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Berikut ini Merupakan Ukuran Skala Richter dan Efek yang Ditimbulkan


Skala Richter
Efek Gempa
< 2.0
Gempa kecil , tidak terasa
2.0-2.9
Tidak terasa, namun terekam oleh alat
3.0-3.9
Seringkali terasa, namun jarang menimbulkan kerusakan
4.0-4.9
Dapat diketahui dari bergetarnya perabot dalam ruangan, suara gaduh bergetar. Kerusakan tidak terlalu signifikan.
5.0-5.9
Dapat menyebabkan kerusakan besar pada bangunan pada area yang kecil. Umumya kerusakan kecil pada bangunan yang didesain dengan baik
6.0-6.9
Dapat merusak area hingga jarak sekitar 160 km
7.0-7.9
Dapat menyebabkan kerusakan serius dalam area lebih luas
8.0-8.9
Dapat menyebabkan kerusakan serius hingga dalam area ratusan mil
9.0-9.9
Menghancurkan area ribuan mil
10.0-10.9
Terasa dan dapat menghancurkan sebuah benua
11.0-11.9
Dapat terasa di separuh sisi bumi. Biasanya hanya terjadi akibat tumbukan meteorit raksasa. Biasanya disertai dengan gemuruh. Contohnya tumbukan meteorit di teluk Chesepeak.
12.0-12.9
Bisa terasa di seluruh dunia. Hanya terekam sekali, saat tumbukan meteorit di semenanjung Yucatan, 65 juta tahun yang lalu yang membentuk kawah Chicxulub
> 13.0
Belum pernah terekam

Rabu, 26 September 2018

File materi K3 tentang Makna Lambang K3 dan UU Ketenagakerjaan

TUGAS KELOMPOK 4


Makna Lambang K3 dan Pendapat mengenai UU Ketenagakerjaan sejak Pemerintahan Presiden Soekarno hingga Presiden Jokowi

Di bawah ini terdapat link materi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang bisa untuk di download berupa file pdf. File pdf ini akan membahas sedikit tentang "Makna Lambang K3 dan Pendapat tentang Undang-Undang Ketenagakerjaan yang disusun sejak Pemerintahan Presiden Soekarno hingga Presiden Jokowi".
File pdf ini hasil karya kami selaku mahasiswa Politeknik Negeri Malang tahun 2018 kelas MI-1F untuk memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
Kami mohon maaf bila dirasa ada kekurangan.

Link download :
https://drive.google.com/file/d/1YmJ-mgLgf9W-dtz8m-jQnlhtilIGif4u/view

Kamis, 13 September 2018

Penerapan K3 dalam Bidang IT (Komputer)

Mengenal Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja dalam Bidang IT

Hasil gambar untuk LOGO K3


Perkembangan bidang teknologi dan informasi saat ini telah berkembang sangat pesat, hal ini menuntut setiap orang agar bisa menguasai perkembangan tersebut dalam kehidupan maupun dalam dunia kerja. Dalam dunia kerja saat ini komputer merupakan perlengkapan yang wajib ada guna menopang aktivitas pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja. Oleh karena itu, diharapkan para pekerja mengetahui bagaimana pelaksanaan konsep K3 dalam bidang IT agar kesehatan dan keselamatan mereka aman, terjamin, dan terhindar dari bahaya serta kecelakaan yang terjadi saat bekerja. Dalam pembahasan ini akan dibahasa sedikit mengenai implikasi K3 dalam bidang IT.

Beberapa faktor penyebab kecelakaan kerja di tempat kerja :
  1. Faktor SDM (Manusia), kurangnya pengetahuan dan minat membaca pentingnya pelaksanaan K3 oleh pekerja di tempat kerja.
  2. Faktor lingkungan bekerja, tempat kerja yang kurang memberikan pemahaman dengan baik tentang K3 kepada pekerjanya, dan kurangnya fasilitas alat pelindung diri di tempat kerja.
  3. Faktor peralatan dan perlengkapan, kurangnya persediaan peralatan dan perlengkapan untuk evakuasi saat terjadi kecelakaan di tempat kerja, dan kualitas bahan peralatan dan perlengkapan kerja yang kurang baik.
Mengatur posisi tubuh saat menggunakan komputer di tempat kerja :
  1. Gunakan duduk yang nyaman buat anda, usahakan menggunakan kursi yang memiliki sandaran.
  2. Tegakkan badan anda dan jangan membungkuk serta jangan terlalu tegang.
  3. Mengatur posisi kepala dan leher dengan tegak.
  4. Jangan menekuk telapak tangan saat mengetik.
  5. Gunakan ke sepuluh jari dalam mengoperasikan komputer.
  6. Sesekali berdiri dan istirahatkan badan anda bila sudah merasa lelah.
  7. Istirahatkan telapak tangan anda apabila sudah merasa lelah.
Mengatur jarak pandang mata dengan komputer :
  1. Mengatur kecerahan layar yang pas bagi mata anda.
  2. Mengatur jarak pandang mata dengan layar komputer dengan jarak 30-50 cm.
  3. Istirahatkan mata anda bila sudah merasa lelah dengan melihat lingkungan dan keadaan sekitar.
Hal-hal lain yang harus diperhatikan saat menggunakan komputer :
  1. Jauhkan air minum dari meja kerja anda.
  2. Pastikan penerangan dalam ruangan cukup terang.
  3. Gunakan meja kerja yang cukup lebar dan aturlah barang-barang anda di meja kerja anda.
  4. Hindari tangan yang basah akibat keringat atau terkena air.
  5. Mengatur kabel-kabel komputer dengan rapi agar tidak mengganggu pekerjaan anda.
  6. Berhati-hati saat menyambungkan kabel pada komputer.
  7. Tidak mendengarkan lagu di komputer menggunakan headset dengan volume keras.
  8. Jangan melupakan waktu istirahat anda.
Akibat yang terjadi saat tidak melakukan K3 dengan baik waktu menggunakan komputer :
  1. Mata menjadi rabun.
  2. Mata menjadi merah.
  3. Tersetrum aliran listrik.
  4. Punggung dan leher dapat nyeri.
  5. Pendengaran yang terganggu.
  6. Jari mudah lelah dan nyeri.
Upaya agar K3 dapat terlaksana dengan baik di tempat kerja :
  1. Bagi pekerja : Memahami arti penting K3 dalam tempat kerja,  melaksanakan K3 dengan baik dan benar di tempat kerja, ikut menjaga kebersihan tempat kerja, selalu berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaan, tidak melupakan waktu istirahat, dan tidak meremehkan pentingnya K3.
  2. Bagi perusahaan : Mengenalkan K3 kepada pekerja, melakukan perawatan terhadap peralatan dan perlengkapan tempat kerja, menyediakan alat pelindung diri yang mencukupi bagi pekerja, menyediakan peralatan dan perlengkapan kerja yang berkualitas baik, menyediakan prosedur tentang jalur evakuasi saat terjadi kecelakaan di tempat kerja, meninjau pelaksanaan K3, dan mempekerjakan petugas kebersihan agar kebersihan lingkungan tempat kerja selalu bersih.

Sabtu, 08 September 2018

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam Bidang Informatika


Pengertian K3
  • Secara filosofi : Suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat makmur dan sejahtera.
  • Secara Keilmuan : Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
  • Kesimpulan : K3 merupakan suatu usaha dan prosedur agar kesehatan dan keselamatan pekerja serta orang lain yang memasuki tempat kerja terjamin dari bahaya yang dapat menimpa mereka.
Lambang K3

"Bentuk lambang berupa palang berwarna hijau dengan roda bergerigi 11 (sebelas) dengan warna dasar putih"
  1. Makna tanda palang : Bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
  2. Makna roda bergerigi : Bekerja dengan kesegaran jasmani dan rohani.
  3. Makna warna putih : Bersih dan suci.
  4. Makna warna hijau : Selamat, sehat, dan sejahtera.
  5. Makna 11 (sebelas) gerigi roda : Sebelas bab dalam Undang-Undang No. 1 tahun 1970.
Unsur-Unsur K3
  1. Pemerintah.
  2. Pengusaha (Owner).
  3. Pekerja.
Tujuan K3

Berdasarkan Undang-Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja K3 memiliki tiga tujuan utama :
  1. Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja.
  2. Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien.
  3. Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas nasional.
Pada intinya K3 memiliki tujuan sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan pekerja yang setinggi-tingginya dan sebagai upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit serta kecelakaan-kecelakaan akibat kerja.

Manfaat K3
  1. Sebagai antisipasi resiko kecelakaan saat bekerja.
  2. Agar pekerja tetap produktif dalam bekerja.
  3. Mendapatkan jaminan perlindungan keselamatan kerja.
  4. Agar memahami tindakan apa yang harus dilakukan saat kecelakaan terjadi di tempat kerja.
  5. Agar para pekerja dalam bekerja mendapat suasana dan kondisi yang aman dan nyaman.
K3 dalam Penggunaan Komputer
  1. Aturlah posisi tempat duduk anda dengan nyaman serta gunakan kursi yang memiliki sandaran.
  2. Aturlah agar layar komputer tidak terlalu terang dan terlalu gelap.
  3. Posisikan jarak mata dengan layar komputer 30-50 cm.
  4. Pastikan ruangan memiliki penerangan yang cukup.
  5. Posisikan telapak tangan anda tidak menekuk saat mengetik di komputer.
  6. Istirahatkan mata anda 5-15 menit setiap satu jam sekali atau jika mata anda sudah merasa lelah, pijatan pada sekitar mata juga membantu.
  7. Istirahatkan badan anda 5-15 menit dan lakukan gerakan peregangan.
  8. Istirahatkan tangan anda 5-15 menit saat merasa lelah dan lakukan pijatan.
  9. Usahakan meja kerja anda cukup lebar untuk meletakkan peralatan dan perlengkapan kerja anda.
  10. Pastikan tidak ada air minum yang tumpah saat anda mengoperasikan komputer.
  11. Posisikan kepala, leher, dan punggung tegak.
  12. Mengatur secara rapi kabel-kabel pada komputer agar tidak mengganggu pekerjaan.
  13. Jangan lupakan untuk makan, minum, dan istirahat yang cukup saat anda lelah.
Beberapa akibat tidak melakukan dengan baik K3 dalam penggunaan komputer
  1. Mata bisa menjadi rabun.
  2. Punggung dan leher bisa nyeri.
  3. Tersetrum.
  4. Jari bisa cepat lelah.
  5. Dapat melupakan waktu makan, minum, dan istirahat.